Rabu, 20 Juli 2011

Ngidam Kue Pancong

Jika saya mencoba menerka-nerka apa yang paling saya inginkan dalam hidup ini? Maka, saya hanya bisa berkata akan dua hal itu. Dua hal, yang pastinya kamu sudah mengetahuinya.

Dua hal itu, impian dua itu. Saya selalu bergidik nggak karuan kalau mengingatnya serta mencoba segala proses untuk mencapainya. Kamu tahu tiap kali saya cerita, curhat sepanjang malam hanya untuk mengobrol, bagaimana saya harus mencapainya? Apa yang harus saya perbuat? Saya bingung. Mengapa orang lain bisa sedangkan saya tidak? Apakah selama ini, ada yang salah dengan diri saya ini? Apa iya?

Kamu pastinya akan selalu menenangkan saya, mencoba menyemangati lalu menyuruh bersabar lalu berkata, “Semangat, yang. Tenang, semua pasti akan tiba pada waktunya.”

Tapi, saya tetap nggak bisa tenang, nggak bisa bersabar dan sangat merintih. Saya ingin itu. Saya ingin impian itu. Sama saja seperti saya ngidam kue pancong. Saya sudah keliling Pasar Minggu beberapa kali, tapi tetap nggak ketemu. Padahal seharusnya ia berada di tempat itu. Seharusnya juga, saya menemukannya. Tapi, di manakah ia? Nyelip di manakah ia?

Saya bingung. Ketika senja tiba, saya menghentikan pencarian dan melanjutkannya esok lagi. Lalu, keesokkannya saya tetap tak menemukannya jua. Di mana? Saya nggak tahu. Saya sms kamu dan berkata, “Saya ingin kue pancong. Saya ngidam nggak karuan. Tolongin..”

Waktu itu, kamu membalas nggak yah. Saya lupa. Saya kira kamu lupa membalasnya atau mungkin kamu menyuruh saya mencarinya sendiri. Ahh, tetap saja saya harus berjalan dengan kaki sendiri, tanpa bantuan orang lain. Itu sudah saya lakukan tapi kaki, tangan, serta mulut ini hanya satu. Jika kelelahan, saya ingat sekali saya akan duduk di bawah Robinson Pasar Minggu, melamun sambil mendengar dengung suara kereta api di kejauhan. 

Ngidam kue pancong yang belum kesampean sama saja seperti impian dua hal itu. Belum ditemukan. Sampai sekarang. Saya butuh semangat itu. Saya butuh aufklarung, siapa pun tolong bantu carikan.. 

Pangeran Jayakarta 66, Senin 18 Juli 2011 pukul 19.22 WIB

2 komentar:

  1. didalam pencarian itu. kamu akan mendapatkan kue pancong yang terbaik disuatu saat. disuatu waktu. dan kamu akan terheran heran dan takjub.
    jangan pernah putus asa. didalam pencapaian harus ada keletihan dan tetaplah mencari kue pancong yang terbaik.

    BalasHapus
  2. l2 design thx beudzz atas komentarnya.. masih belum berputus asa, msh byk proses yg harus saya jalani dan semoga akan ada kue pancong yg terbaik bahkan terdapat bonusnya, mungkin martabak keju.. heee..

    sebelum mencapai pencapaian pun saya rasa, saya harus berletih2 dahulu, semoga akan menuai yg baik utk diri saya...

    BalasHapus