Seminggu yang lalu, di pusat perbelanjaan Jakarta. Ketika itu, saya menemani teman membeli perlengakapan kantor. Perjalanan sederhana menggunakan bajaj dan obrolan riweuh tentang kawan-kawan se-kantor. Dari kantor menuju Sawah Besar, tiga jam.
Di lantai dua, perlengkapan elektronik. Ada berbagai macam barang. Tapi, ada satu yang menarik perhatian mata saya. Mesin cuci.
Bagi sebagian orang, mesin cuci adalah hal yang biasa. Bagi saya, hal itu mengingatkan akan seseorang. Mama. Mesin cuci dan mama.
Setiap pagi, mama menyuci pakaian seluruh keluarga, dengan mesin cuci jadul yang hanya bisa menggiling pakaian dan mengeringkannya. Membilas tetap harus menggunakan tangan sendiri. Bagi mama, itu merupakan bentuk pengabdian terhadap keluarga, sebagai rasa kasih sayang lain bagi suami dan anak-anaknya. Bukan kewajibannya sih, tapi pikirnya siapa lagi yang mau mengerjakannya. Saya hanya bisa membantu ketika hari libur kerja saja.
Mesin cuci itu berarti sekali bagi keluarga kami. Dahulu, mama mencuci menggunakan tangan, beralih ke penggilasan, lalu mesin cuci, hingga kini. Saya berpikir lama di perlengkapan mesin cuci, mondar mandir sampai tiga kali. Bolak balik nggak karuan. Melihat, mengamati, dan mengecek harga. Kualitas fitur nggak ketinggalan. Apalagi dengan merk jebolan pertama.
Satu juta, standar. Dua juta, lumayan. Tiga juta, lumayan banget. Empat juta, udah dapet merk bagus dan fitur lumayan. Stylish pula. Di atas bilangan empat juta, saya sudah bisa memberikan jempol empat baginya. Ihhh, ngidam. Bukan buat saya, tapi untuk mama.
Hmm, empat juta yah. Saya geleng-geleng kepala, jongkok memandang lekat-lekat mesin cuci tersebut. Aihh, kamu itu bagus nian sih. Mahal sih, tapi kan bisa meringankan beban mama. Hmm.. berpikir keras lagi. Kapan yah saya bisa punya uang empat juta? Kapan yah saya bisa membelikan mama mesin cuci. Waduh! Bakal jedotin kepala ke tembok nih.
Mesin cuci.. mesin cuci.. mesin cuci… sembari perjalanan pulang di taksi saya bergumam, bahkan bernyanyi. Malamnya, saya memimpikannya. Paginya, saya gila nggak karuan. Slide show mesin cuci bersemayam indah di otak. Aduh!
Empat juta yah, kembali berpikir keras. Tunggu gaji yang ke berapa yah? Mungkin gaji yang ke-enam bulan, ma. Iya, Ins ya Allah tunggu bulan ke-enam yah mah. Hihiii..
Pasar Minggu, 19 Juni 2011
anak yang berbakti. idenya cukup kreatif
BalasHapustumben komen.. >,<
BalasHapus