Rabu, 01 Juni 2011

Impian Lain Itu..

Ada sesuatu yang lain nggak yang paling kamu idamkan dalam hidup? Itu kata otak saya pagi ini. Cenat cenut, mata sembab gara-gara semalam, mengetahui sesuatu hal yang mengejutkan. Siapa yang bisa menyangka terjadi hal ini, lagi dan lagi. Selalu mengusik impian lain itu.

Mungkin, saya masih kurang bagi kamu. Kurang segalanya yang banyak sehingga kamu berpangling sekali lagi. Mungkin, saya masih tetap hina bagi kamu. Mungkin, sayang dan cinta saya tidak dapat kamu rasai. Mungkin, tubuh saya kurang memuaskanmu. Mungkin, saya kurang cantik, kurang tinggi dan kurang cakap dalam bertutur kata. Mungkin pula, saya ini kurang cerdas untuk menyangingi wacanamu. Mungkin pula juga, saya ini, dengan klisenya tidak bisa membahagiakanmu.

Mungkin karena itu juga, kamu selingkuh lagi. Katanya, saya menuduhmu. Jika tuduhan itu ada buktinya, berarti namanya itu apa? Tapi tetap katamu pula, kata siapa, bukan selingkuh kok, nggak ada apa-apa kok. Trus, mengapa melakukan itu?

Kata semua orang, positive thinking saja. Jika sudah positif terus, kenapa yang keluar negatif. Saya tetap masih kurang yah bagimu. Saya tidak akan bisa dan tidak akan pernah bisa membuat seperti yang kamu katakan. Padahal saya cuma ingin diperhatikan tiap hari, minimal seperti orang minum obat, jika minimal tidak bisa lagi seperti waktu shalat kamu yang bolong-bolong itulah. Saya tidak pernah minta materi sama kamu, minta dibelikan inilah itulah, minta ditraktir apa pun, saya tidak pernah. Bisa kamu hitung semua itu. Kapan?

Impian lain itu; menikah dengan kekasih yang telah lama disayangi, apalagi dengan yang sudah pacaran bertahun-tahun, target waktu lima tahun mendatang, punya rumah yang sederhana cukup sesuai dengan kami, punya perpustakaan pribadi, punya ruang membaca dan tentunya mempunyai Ayodia Bintang Kelana.

Saya ingat kapan pertama kali saya naek gunung jaman SMA dulu. Ketika sampai di puncak, rasanya ingin membangun rumah di sana dan menetap. Tentunya tidak mungkin itu kan. Saya juga ingat kapan pertama panjat tebing, adrenalin meningkat dan rasa bahagia sampai di puncak. Ketika pertama belajar flying fox, terbang meluncur ke bawah. Ada rasa kebebasan yang luar biasa.

Ada angin yang mencoba merengkuh tubuh saya. Ada impian bahagia dulu di sana. Impian saya sendiri. Saya rindu dengan angin itu. Saya rindu dengan kebebasan itu. Bajingan sama kamu, telah merusak hidup saya. Persetan kamu lelaki!

Impian lain itu adalah sebuah kebebasan. Tanpa ada apa pun atau siapa pun yang bisa memiliki semua yang ada di diri saya.

2 komentar:

  1. slam kenal..
    Bhs Anda mmbuat jiwa sya trsetak
    sungguh Anda perempuan yg luar biasa.
    sya ikut follow, trmksih

    BalasHapus
  2. jangan dipanggil anda ahh.. saya agnes.. salam kenal jg.. kalo pake anda terkesan ada jarak di antara kita..hee..
    tentunya setiap perempuan mempunyai kelebihannya sendiri dlm mengekspresikan perasaannya..
    ^_^

    BalasHapus