Selasa, 01 Februari 2011

Dalam Diammu

Malam pertama:
“Apakah satu perempuan tidak cukup bagimu? Apakah aku kurang bagimu? Apa kekuranganku?”

Lontaran pertanyaan mengejarnya. Tapi dada ini terasa sesak, sesak sekali. Seperti hilang oksigen di udara. Untuk sepersekian detik, rasanya aku melayang. Limbung. Mual. Air mata ini terjatuh. Sakit.

Lelaki itu diam, tak bersuara. Pandangannya kosong. Ia menengadah. Dalam mata itu tak ada perempuan, tak ada kata-kata yang selalu ia agungkan. Tak ada siapa atau apa pun di sana. Perempuan terasa tak mengenalnya. Satu jam, dua jam pun berlalu begitu saja.

Aneh! Padahal saat ini perempuan butuh kata, butuh alasan atas ini semua. Mengapa ia melakukan seperti ini, setelah rasa yang bersemayam menahun pada kami. Apakah empat tahun tak cukup?

Perempuan pun berpikir, apakah saat seperti ini perempuan masih butuh kejujuran? Masih butuh kata atas semua peristiwa ini? Atas karma yang dahulu juga pernah terjadi? Atas dan demi Tuhan atas segala apa yang terjadi!

Malam itu, dalam diam itu tak ada Dji Sam Soe, kopi hitam maupun bir yang terhidang depan mereka. Kehampaan menyelimuti, kesepian yang menahun itu menyeruak. Tuntutan dan konflik batin itu meledak.

“Aku takkan memilih siapa pun.”

Akhirnya ia mengeluarkan kata meski sakit. “Butuh dua jam hanya untuk berkata seperti itu,” perempuan tersenyum.

“Apa artinya kata kita? Apa makna dari hubungan ini? Apa komitmen yang kita katakan bersama.”

Lelaki itu terhenyak. Semua kenangan dua tahun yang lalu terlintas bagai film. Helaan nafas panjang terdengar. “Aku sayang dan cinta kamu melebihi apapun, termasuk perempuan itu.”
Tawa kecil tiba-tiba keluar dari mulut perempuan. APA!

6 komentar:

  1. ada yang mengukapkan bahwa hati akan diterima oleh hati, kata oleh kata. dalam tulisan ini anda cukup berhasil menyampaikan pesan melalui hati.dari beberapa tulisanmu ada khas dan ini akan menjadi kekuataanmu.

    BalasHapus
  2. apa khasnya bung? saya kok blm mengerti yah...

    BalasHapus
  3. kisah kita hampir sama kak,,, tapii endingnya lelaki itu memilih saya. entah apa yang ada di fikirannnya. cinta atau... kasihan. :(

    BalasHapus
  4. owmy: itu blm ending.. msh dlm perjalanan hidup... awal adalah akhir dan akhir adalah awal... begitulah...

    BalasHapus
  5. hhmm... bagus kak, saya suka baca smua tulisan kk. Fb'y konfrim dunk kak.. :)

    BalasHapus
  6. nama fesbuknya apa??? nti dikonfrim dewh... abisnya males buka friend request... heeee....maaf yah...

    BalasHapus