Aku mencintaimu, kamu tahu itu. Aku tak bisa bernafas tanpamu, kamu tahu itu. Kamu tahu, aku membutuhkanmu. Tak sekedar butuh sesaat tapi butuh dengan amat sangat.
Aku mencintaimu, tak usah aku ucapkan setiap hari. Tapi sepertinya aku tidak yakin apakah kamu mencintaiku. Kamu yang seperti elang, terlalu ego untuk sekedar hinggap.
Kamu ya kamu, dengan kebebasanmu dan segala hal duniamu. Duniamu yang tanpa aku.
Aku di sini, menghirup udara yang juga kamu hirup. Tapi, mengapa udara dengan kata KITA tak jua bertemu. Kamu di mana? Udara mana yang kamu hirup? Di sebelah mana? Kamu di mana?
Kata KITA itu tak juga hadir, tak tahu hilang ke mana. Kata KITA itu binasa. Hilang.
Aku. Kamu.
Yang ada hanya kata AKU dan KAMU. Kedua kata yang memang terpisah maknanya, dunianya.
Aku. Kamu.
Berjalan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar