Jumat, 01 Oktober 2010

MAAF

“Maaf telah merusak hidupmu,” itulah katamu hari ini. Awal kalimat terdapat kata ‘maaf’. Maaf yang sudah sering kali terlontar dalam mulut kami masing-masing. Maaf untuk apa? Siapa? Karena apa? Maaf yang dahulu bisa melegakan, kini seperti camukan amarah tiada henti dan ketika semuanya kembali kepada kepasrahan semu.

Dalam ruangan ini, monster amukan itu menghilang, entah kemana. Seperti selaksa uap yang menghilang begitu saja. Dan berhenti dalam hitungan menit. Namun, detak jam masih terdengar detiknya.

Tak usah lagi ada peluk atau cumbuan mesra manja. Bahkan tidak terasa rendaman emosi itu. Yang ada hanyalah beragam kenangan masa lalu indah itu, kenangan yang membuatku terhanyut . Indah, pahitnya, asin dan manisnya… kamulah yang terindah.

Kita tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi nanti ke depannya. Bagaimana kehidupan kelak, apakah impian kita dapat tercapai? Kita takkan pernah tahu secuil pun. Yang ku tahu, masa kini pun berdampak besar kepada masa yang akan datang. Maka, masih ada pertanyaan besar dalam benak, Bagaimana ke depan???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar