Sebuah karya tidak lahir tanpa sebuah proses, melainkan perjalanan panjang. Seperti halnya seorang ibu yang mengandung selama 9 bulan dan melahirkannya dengan penuh perjuangan antara hidup dan mati. Maka seperti itulah, analogi bagi sebuah karya.
Selama 4 bulan adalah masa bagi kawan-kawan TUINS untuk berkutat dengan teori-teori penulisan dan jurnalistik. Saat praktik, tentunya bukanlah sebuah persoalan mudah. Mereka berjuang dan bersaing agar sebuah karya mereka dapat dibaca oleh publik. Hingga menjadi karya dalam bentuk newsletter.
Kawan-kawan TUINS, hidup di INSTITUT belumlah berakhir, masih terdapat badai dan riak-riak kecil. Dari 22 orang yang ada inilah belum tentu dapat dipertahankan. Kita tidak pernah tahu dengan apa yang akan terjadi ke depannya. Kami bukan paranormal yang bisa memprediksikannya. Tapi, kami bisa membantu mewujudkan kawan-kawan dalam melakukan perubahan di dalam kampus serta mengkritisi segala kebijakan kampus. Bukan untuk menghina atau memfitnah tapi untuk menjunjung apa yang dikatakan sebagai “fakta adalah suci.”
Maka, untuk menuju sebuah titik kebersamaan dan produktivitas dari karya kawan-kawan ini, janganlah pantang menyerah. Tunjukkan kepada mereka yang merendahkan LPM INSTITUT! Buktikan dengan tulisan bahwa kawan-kawan ‘bisa’! Kami ada di sini untuk saling bergandengan tangan. Gandenglah tangan kawan-kawanmu, rasakan setiap jengkal kenikmatannya, keindahannya. Rasakan bahwa INSTITUT ada di hatimu.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar