Minggu, 10 Januari 2010

HIDUP ADALAH PERJUANGAN

Feature ini sebagai bentuk apresiasi terhadap seorang sahabat di kelas...

Ibarat bunga mawar yang sedang mekar. Harum, indah dan menawan, begitulah dirinya. Sekilas tak ada yang menarik dari dirinya. Namun, perempuan ini mempunyai segudang aktivitas dan impian. Dari kegiatan di organisasi ekstra sampai kepada BEM. 

Mimi Fahmiyah (21) perempuan bertubuh mungil ini selalu terlihat riang dan bergaul dengan siapa saja. Mimi, demikan sapaannya, menjabat sebagai Presiden BEMK Jurnalistik sejak setahun yang lalu. Baginya, menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah. Ia dituntut untuk bijaksana dalam mengambil keputusan, mendayagunakan SDM yang ada di dalam jurusannya serta dapat berkoordinasi dengan kalangan pejabat kampus. Tapi tetap saja terdapat kendala dalam kepemimpinannya.

 “Saya sempat kesusahan dalam mengambil sebuah keputusan. Terkadang keputusan yang saya ambil dan dirasa sudah benar dan bijaksana. Tapi ada saja mahasiswa Jurnalistik yang berbeda pendapat dan menentangnya. Maka dari itu, saya lebih menggunakan musyawarah dalam mengambil keputusan dengan teman-teman lainnya.” tuturnya saat diwawancarai oleh reporter Ekspres di Kantin FDK, kemarin sore (01/12). 

 Lanjutnya, ia bersyukur kepada Allah SWT bahwa sebentar lagi masa kepengurusannya akan usai. Selanjutnya, perempuan kelahiran 25 Maret 1988 ini berkeinginan untuk menjadi calon kandidat dalam pemilihan Presiden BEM FDK pada Pemilu Raya (Pemira, red) Kampus bulan Februari 2010 mendatang. Penggemar karya Dewi Lestari ini juga menyadari bahwa ia akan telat lulus daripada teman seangkatannya. 

“Saya sadar betul, kalau nanti saya terpilih, masalah skripsi akan tertunda selama setahun. Namun itu tak menjadi masalah karena saya sendiri masih ingin berkarya di dalam kampus (FDK, red). Selain itu, saya juga ingin membawa kemenangan bagi partai hijau di Fakultas Dakwah.”

Sejak satu bulan yang lalu, Mimi telah mencoba mengumpulkan massa, khususnya dari Konsentrasi Jurnalistik. Ia berharap semoga dengan terpilih dirinya nanti, ia akan membawa bendera FDK ke kancah nasional. “Supaya fakultas ini terkenal di dalam dan luar kampus terutama bagi universitas lainnya,” ujarnya bersemangat. 

Baginya, hidup ini adalah perjuangan. Segala apa pun yang menjadi cita-cita dan impian, ia lakukan dengan sepenuh hati. “Semoga saja apa yang saya lakukan ini diridhoi oleh semua orang,” senyum manis terlihat di bibirnya sembari menyudahi pembicaraan kami. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar