Prolog: Sepasang manusia menatap pekat layar monitor komputernya. Membaca seksama sepenggal kisah, kata-kata yang tersusun dalam bingkai irrasional. Menyusunnya menjadi kalimat, alinea tak terstruktur. Ini bukan tentang estetika. Ini hanyalah sebongkah pertanyaan yang terus terlontar, membuncah aneh, tak terbendung dalam realita. Sekali lagi, mereka mempertanyakan kata apa di balik semua peristiwa ini?
Katanya itu benar
Tapi kata mereka itu salah
Kata dia bagaimana
Lalu kata kamu mengapa…
Kata aku ini salah
Kata aku ini benar
Tapi kata aku tidak ada yang salah
Dan
Tidak ada yang benar…
Kata ini gila
Kata ini buruk
Kata ini indah
Kata ini surga…
Kata siapa…
Kata apa
Kata mengapa
Kata dimana
Kata …
Epilog: Kata-kata itu kembali kosong, terhadap pembentukan realitas tak bermakna. Kembalilah kepada individu yang memaknainya. Biarkan saja ia kosong, tak bermakna namun indah. Karena begitu adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar