Rabu, 09 Desember 2009

KATA

Prolog: Sepasang manusia menatap pekat layar monitor komputernya. Membaca seksama sepenggal kisah, kata-kata yang tersusun dalam bingkai irrasional. Menyusunnya menjadi kalimat, alinea tak terstruktur. Ini bukan tentang estetika. Ini hanyalah sebongkah pertanyaan yang terus terlontar, membuncah aneh, tak terbendung dalam realita. Sekali lagi, mereka mempertanyakan kata apa di balik semua peristiwa ini?

Katanya itu benar

Tapi kata mereka itu salah

Kata dia bagaimana

Lalu kata kamu mengapa…

Kata aku ini salah

Kata aku ini benar

Tapi kata aku tidak ada yang salah

Dan

Tidak ada yang benar…

Kata ini gila

Kata ini buruk

Kata ini indah

Kata ini surga…

Kata siapa…

Kata apa

Kata mengapa

Kata dimana

Kata …

Epilog: Kata-kata itu kembali kosong, terhadap pembentukan realitas tak bermakna. Kembalilah kepada individu yang memaknainya. Biarkan saja ia kosong, tak bermakna namun indah. Karena begitu adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar