Minggu, 25 Januari 2009

OBJEK WISATA CAGAR ALAM PANGANDARAN

Tulisan ini sebagai laporan perjalanan ke Objek wisata Pangandaran pada masa SMA silam.

Di Indonesia objek-objek karya wisata banyak ditemukan. Salah satunya adalah cagar alam Pangandaran. Objek ini sangat erat kaitannya dengan mata pelajaran biologi.

Kawasan konservasi sumber daya alam Pangandaran ini dahulunya tempat perdagangan penduduk setempat kemudian pada tahun 1922, Eyeken seorangpresiden Priangan mengusulkan kawasan ini dijadikan sebagai " Taman Buru " pada saat itu di masukkan 1 ekor banteng ( Bossondaicus ), 3 ekor sapi betina dan beberapa ekor rusa betina ( axis-axis ). Tahun 1934 status kawasan di ubah menjadi suaka margasatwa berdasarkan GB. 1934 Statbal No. 669 dengan luas kira-kira 530 Ha. Pada tahun 1961 diubah lagi menjadi " cagar alam ". Berdasarkan SK Menteri Pertanian No.34/ KMP/1961 dengan ditemukannyabunga langka " Raflesia Fatma ".
Pada tahun 1978 sebagai kawasan cgar alam terluas 37,7 Ha. Dijadikan taman wisata berdasarkan SK Menteri Pertanian No.176 KPTS/UM/3/1978. Kemudian pada tahun 1990 di kukuhkan pula kawasan perairan di sekitarnya sebagai cagar alam laut dengan luas 470 Ha berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.225/KPTS-11/1990 tanggal 8 Mei 1990. Kawasan konservasi sumberdaya Pangandaran dikelola oleh sub balai konservasi sumber daya alam Jawa Brat balai konservasi sumber daya alam III. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam Depatemen Kehutanan.

Kawasan konservasi sumber daya alam Pangandaran terdiri dari cagar alam darat 492,3 Ha, cagar alam laut 470 Ha dan taman wisata alam 37,7 Ha dengan luas keseluruhan 1000 Ha merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang menarik di Jawa Barat.
Beberapa fasilitas wisata telah tersedia didalamnya diantaranya:
Menara pengintai, shelter, kafetaria, pasangrahan, jalan setapak dan pusat informasi serta pelayanannya. Kawasan konservasi sumber daya alam Pangandaran ini serta secara administrative terletak di desa Pangandaran, kecamatan Pangandaran, kabupaten Ciamis,propinsi Jawa Barat.

Di cagar alam Pangandaran ini terdapat banyak sejarah yang katanya ada sejarah tentang goa. Goa tersebut adalah Goa Jepang yang di buat oleh nenek moyang kita yang dahulunya menjadi Romusan. Goa itu adalah sebagai benteng pertahanan Jepang yang di sekitar perbukitan yang menghadap ke laut.

Telah kita ketahui hutan itu banyak sekali faedahnya antara lain untuk penahanan dan penyimpanan air hujan, mengatur tata air, mencegah dan membatasi bahaya banjir dan erosi, serta untuk memelihara kesuburan tanah. Jika tidak ada hutan, air hujan akan mengalir dengan cepat ke lembah-lembah dan mengakibatkan banjir yang akan menimbulkan malapetaka.
Cagar alam itu di jadikan orange sebagai tempat untuk penyelidikan kodrat alam dan bukan semata-mata karena kita sayang akan kayunya, bunga, rumput, ikan dan binatang-binatang yang ada di dalamnya, tetapi karena semua itu ada hubungannya dengan penyelidikan ilmu pengetahuan.

Untuk melindungi fauna dari kepunahan, telah di tetapkan dalam aturan pemerintah tahun 1919, bahwa segala margasatwa yang hidup di hutan tidak boleh di ganggu, kecuali beberapa jenis yang nyata-nyata merugikan manusia.

Agar binatang-binatang dan margasatwa lainnya benar-benar di lindungi maka di usahakanlah tempat pengembaran baginya, dimana binatang-binatang itu tidak punah. Beberapa daerah hutan di siapkan untuk keperluan itu dan juga margasatwa yang hidup di dalamnya oleh petugas pemerintahan misalnya Semenanjung Blambangan Jawa Timur, dimana raja banteng yang mendiami tempat itu. Cagar alam Ujung Kulon, Banten, dimana sang banteng, sang badak dan sang harimau berdaulat penuh sejak tahun 1921.

Terhadap satwa liar dapat di lakukan pemburuan. Pemburuan satwa harus diatur sedemikian rupa, sehingga satwa ini secara lestari dapat memberi manfaat sebesar-besarnay untuk kemakmuran rakyat. Usaha terhadap lingkungan alam bukanlah semata-mata untuk memperoleh keuntungan, tetapi sangat berguna bagi ilmu pengetahuan. Sebab semua yang dilindungi itu tidak hanya menguntungkan negara saja, tetapi juga memberi manfaat bagi eluruh dunia.

Fenomena alam adalah adanya goa-goa yanga ada di cagar alam Pangandaran. Fenomena alam dan peninggalan sejarah atau budaya. Fenomena yang dapat di jumpai antara lain: Batu Layar. Goa-goa alam diman di dalamnya dapat di amati ornament goa seperti stalaktit dan stalakmit serta makhluk hidup yang ada di dalam nya. Pantai Pasir Putih dengan lingkungan terumbu karang serta ikan hiasnya pada kawasan cagar alam laut.

Adanya gos-goa alam yaitu ada 4 di antaranya Goa Panggung, Goa Parat ( orange-orange di sekitarnya menyembutnya dengan sebutan Goa Kramat ) karena ada sampai ke pinggir laut Goa Sumur Mudal dan Goa Lanang.

Di samping itu, juga ada yang dinamakan goa buatan. Sedangkan goa buatan itu masih di bilang sebagai peninggalan sejarah. Goa itu dinamakan Goa Jepang yang didrikan pada tahun 1942. Goa Jepang ini merupakan salah satu bentuk dari Benteng Pertahanan Jepang ynag di bangun di sekitar perbukitan yng menghadap ke laut. Goa ini di bangunsemasa perang dunia ke 2 dengan menggunakan tenaga romusan.

Peningglan sejarah budaya Hindu adalah Batu Kalde. Konon masyarakat setempat menyembutnya dengan nama itu. Batu itu berbentuk sapi jantan. Kebudayaan tu sudah berumur sekitar 1600 tahun . Situs ini merupakan satu candi yang telah runtuh dan di antaranya terdapat Patung Sapi Jantan ( Batu Kalde ) yang menurut legenda konon batu sapi itu penjelmaan dari seorang sakti yang bernama Sapi Guminang.

Goa Parat ( Parat Cave ) adalah goa yang di sebut goa keramat karena dapat menembus dari satu sisi ke sisi lainnya dan didalam goa tersebut terdapat beberapa binatang yang disebut landak dan kalong. Serta terdapat batu yang didalamnya berlian yang sangat kecil, adapun batu yang berbentuk jenis kelamin laki-laki maupun perempuan, serta ada batu yang berbentuk paha ayam. Berlian itu di hasilkan dari air yang menetes dari batu yang bergantung di atas. Air itu mempunyai keunikan, karena air tersebut tidak mengalir deras melainkan menetes satu demi satu.

3 komentar:

  1. Sukses selalu buat Pangandaran...
    i lOve my town.

    BalasHapus
  2. Taman Prasejarah Leang-Leang dengan berbagai peninggalan warisan budaya dari masa pra sejarah, bahkan taman ini tercatat sebagai salah satu World Heritage yang ditetapkan UNESCO ;)

    BalasHapus
  3. @sisil: yups, bener bgt infonya, makasih udh mampir ke blog ini, salam kenal ;D

    BalasHapus