"Tulisan ini sebagai jawaban untukmu, untuk sang malam..."
Pertama kali, engkau duduk terdiam, konsentrasi penuh fokus kepada buku tebal yang sedang kau pegang. Diam tak berkutik bahkan senyum pun tak terlihat, sampai kau melakukan aktivitas lain, kau tetap tidak tersenyum. Heran! Ada yah orang jutek yang superjutek, nyebelin bahkan saat ditegur tidak ada ekspresi tersenyum atau apapun. Ternyata orangnya baik walau kadang sangat nyebelin banget. Nyebelin banget banget.
Tapi, ternyata ia lemah seperti elang yang kadang suka hinggap untuk sedikit berdiam. Ternyata ia lemah dan rapuh, aku baru menyadari hal itu. Aku juga menganggap kau terlalu angkuh, terlalu banyak ego dalam dirimu. Aku ingin sekali melewati egomu dan menghancurkannya sampai habis, sampai kau berkata sudah hilang semua keangkuhanku dan mari kita merajut kenangan bersama walau itu mungkin sebentar. Karena aku ingin seperti itu. Andai kau berkata seperti itu. Ataukah kau berkata biarkan rasa ini dan segalanya terjadi begitu saja, biarkan ia mengalir tanpa batas. Jangan diberhentikan di tengah atau pada akhirnya. Biarkan seperti itu, seperti katamu mengalir seperti aliran sungai kecil.
Dan aku bertemu dengannya, seseorang yang mengerti bahasa hati ini. Rasanya aku dapat membumbung tinggi, terbawa olehnya. Pliz, jangan pernah menuntut apapun dengan status, dengan nama apapaun. Biarkan ini tak bernama. Karna kau juga tidak akan membunuh rasa yang kau miliki dan rasa yang sekarang sedang kau rasakan. Terlalu kejam diriku bila membunuhnya, seperti aku pembunuh professional saja. Dan aku bukan pembunuh. Aku hanya seorang gadis yang tak tahu apa-apa, yang selalu saja membuat repot dengan segala curahan hati yang enggak jelas.
Awalnya, kau orang yang cukup mengerti dengan krisis identitas yang terjadi padaku di kampus, pada awal-awal perkuliahan. Itu cukup menyenangkan dan melegakan hati. Aku hanya minta beradalah terus di sampingku, walau susah tapi untuk sekarang ini saja. ^_^
Pertama kali, engkau duduk terdiam, konsentrasi penuh fokus kepada buku tebal yang sedang kau pegang. Diam tak berkutik bahkan senyum pun tak terlihat, sampai kau melakukan aktivitas lain, kau tetap tidak tersenyum. Heran! Ada yah orang jutek yang superjutek, nyebelin bahkan saat ditegur tidak ada ekspresi tersenyum atau apapun. Ternyata orangnya baik walau kadang sangat nyebelin banget. Nyebelin banget banget.
Tapi, ternyata ia lemah seperti elang yang kadang suka hinggap untuk sedikit berdiam. Ternyata ia lemah dan rapuh, aku baru menyadari hal itu. Aku juga menganggap kau terlalu angkuh, terlalu banyak ego dalam dirimu. Aku ingin sekali melewati egomu dan menghancurkannya sampai habis, sampai kau berkata sudah hilang semua keangkuhanku dan mari kita merajut kenangan bersama walau itu mungkin sebentar. Karena aku ingin seperti itu. Andai kau berkata seperti itu. Ataukah kau berkata biarkan rasa ini dan segalanya terjadi begitu saja, biarkan ia mengalir tanpa batas. Jangan diberhentikan di tengah atau pada akhirnya. Biarkan seperti itu, seperti katamu mengalir seperti aliran sungai kecil.
Dan aku bertemu dengannya, seseorang yang mengerti bahasa hati ini. Rasanya aku dapat membumbung tinggi, terbawa olehnya. Pliz, jangan pernah menuntut apapun dengan status, dengan nama apapaun. Biarkan ini tak bernama. Karna kau juga tidak akan membunuh rasa yang kau miliki dan rasa yang sekarang sedang kau rasakan. Terlalu kejam diriku bila membunuhnya, seperti aku pembunuh professional saja. Dan aku bukan pembunuh. Aku hanya seorang gadis yang tak tahu apa-apa, yang selalu saja membuat repot dengan segala curahan hati yang enggak jelas.
Awalnya, kau orang yang cukup mengerti dengan krisis identitas yang terjadi padaku di kampus, pada awal-awal perkuliahan. Itu cukup menyenangkan dan melegakan hati. Aku hanya minta beradalah terus di sampingku, walau susah tapi untuk sekarang ini saja. ^_^
Tulisan yang sangat bertenaga dan memunyai kekuatan. Penulis tentu punya tujuan untuk siapa atau apa, namun aku yakin siapa pun yang membaca tulisan ini akan merasa dekat dan luruh dalam bahasa tulisan ini. Gud Luck 4 U. now is your, jangan kau sia-siakan, sebelum waktu dan ruang berubah tak bersahabat
BalasHapusTulisan yang sangat bertenaga dan memunyai kekuatan. Penulis tentu punya tujuan untuk siapa atau apa, namun aku yakin siapa pun yang membaca tulisan ini akan merasa dekat dan luruh dalam bahasa tulisan ini. Gud Luck 4 U. now is your, jangan kau sia-siakan itu
BalasHapus