Selasa, 01 November 2011

Saya memutuskan membebaskanmu. Tidak memilikimu. Baik itu tubuhmu maupun hatimu. Saya tak punya hak lagi untuk menjaganya. Rasanya titipanmu itu sudah terlalu lama. Jengah. 

Kita itu seperti berada di antara sesuatu proses. Di mana, kita tak akan mungkin balik ke belakang, atau melangkah maju. Kita berdua stagnan. Langkahnya terhenti. Atau memang sengaja diberhentikan. Kamu selalu diam, bingung. Anehnya, itu kontinu dan berkepanjangan. Anehnya juga, putus nyambung itu seperti makan tiap hari. Anehnya juga, sama saling tersakiti mengapa harus bertahan. Anehnya juga, ini seperti akhir dari waktu namun terasa terikat. Dikutuki oleh hidupmu. 

Tahun pertama, perkenalan dan pertemanan. Tahun kedua, persahabatan dan saling curhat. Tahun ketiga, hubungan lebih dekat, mengenal satu sama lain. Saling jatuh cinta. Tahun keempat, penuh dengan dusta, kemuakkan, dan perselingkuhan. Tahun kelima, penuh dengan jarak dan waktu yang terpisah, dan kelelahan hubungan. 

Tahun keenam, entahlah. Tahun ketujuh, entahlah lagi. Saya akan menutup mata dan telinga. Tahun kedelapan, mungkin saya tak akan menikah. Tak percaya dengan laki-laki. Tahun kesembilan, mungkin dan mungkin. Ahhh, entahlah...

1.11.11, 17.41

6 komentar:

  1. Tahun pertama, perkenalan dan pertemanan. Tahun kedua, persahabatan dan saling curhat. Tahun ketiga, hubungan lebih dekat, mengenal satu sama lain. Saling jatuh cinta. Tahun keempat, penuh dengan dusta, kemuakkan, dan perselingkuhan. Tahun kelima, penuh dengan jarak dan waktu yang terpisah, dan kelelahan hubungan.

    Tahun keenam, entahlah. Tahun ketujuh, entahlah lagi. Saya akan menutup mata dan telinga. Tahun kedelapan, mungkin saya tak akan menikah. Tak percaya dengan laki-laki. Tahun kesembilan, mungkin dan mungkin. Ahhh, entahlah...


    waoooo... ada apa mbak tia.? hehe.. pengen tahu ajah gw.

    BalasHapus
  2. wah mas Roe, tidak ada apa2 kok, hanya sedang menikmati dan merasai proses percintaan.. hahaaa...

    BalasHapus
  3. duhh...segitu pesimisnya...mungkin tak akan menikah...

    mengutip kata-kata seseorang:
    we're given 2 hands to hold, 2 legs to walk, 2 eyes to see. But why only a heart? because the other was given to someone else for us to find.

    so keep trying Edelweiss....

    BalasHapus
  4. arumanis; kata-katamu itu begitu menggugah sekali. Sumpah keren bangetttt, makasih buat spirit to keep trying.. hahaaa...
    memang terkadang keluar kata-kata gila ketika otak begitu liarnya.. ^^

    BalasHapus
  5. Wahyu Eko; menjadi diri sendiri?????

    BalasHapus