Minggu, 15 Januari 2012

Sevel; Tempat Hang Out Favorit

Jika kita berbicara tongkrongan, maka ada satu tempat lagi yang sekarang sedang booming. Anak Baru Gede (ABG), para remaja ababil itu selalu memenuhi tempat ini. Mereka hang out dengan penampilan yang necis, keren, dan fashionable.  Baik rombongan maupun berduaan dengan pacar. Kenapa tempat ini menjadi favorit? 


Saya pun tak habis pikir jika belum merasakannya sendiri. Akibat ajakan sepupu ababil, nongkronglah kami di 7 Eleven. Mencoba slurpii dan ciki yang diberikan saos. Kesan pertama, biasa saja tuh. Tapi, kenapa setiap jamnya anak muda hilir mudik nggak karuan? Keren-keren dan ngobrol sampai berjam-jam. 


Saya tanya kepada sepupu ababil itu. Katanya, Sevel, demikian singkatan dari 7 Eleven menjadi tempat favorit teman sekolahannya. Selain harga terjangkau, mereka bisa nongkrong seharian tanpa ada yang mengusir. Bisa ngobrol dan ketawa ngakak tanpa ada yang memarahi. Bisa ngerokok dan ngebir seenak jidat. Lo lo dan gue gue. Begitulah katanya. 


Memang remaja ababil yang biasa datang itu sekitar 14 tahun ke atas hingga yang usia 30 tahunan. Bahkan banyak pula yang masih memakai seragam sekolah. 


Lalu, seorang sahabat kampus yang sekarang di Tabloid Prioritas mengatakan alasan yang tak jauh beda. Ia memerlukan tempat ngebir yang asik, yang ada tempat duduknya dan bisa ngobrol berjam-jam. 


Sekedar ngebir, ada tempat duduk, bisa ngerokok dengan bebas, dan berjam-jam. Alasan yang sederhana dan menjadi kelebihan dari Sevel. Sevel sendiri adalah minimarket dengan konsep kafe. Buka 24 jam dan menjual bir dari segala jenis. 


Sedangkan jika saya ditanya mengapa sering ke Sevel, alasannya hanya satu. Wi fi. Saya butuh wi fi untuk mengetik laporan liputan. Jaranya ketersediaan fasilitas wi fi di kota ini membuat saya harus mencari Sevel dan menikmati fasilitasnya. Tentunya saya harus mengambil modal dengan membeli Kopi ala Sevel; Cappucino dan Vanilla Latte. 


Berapa lama saya mengetik? Seeenaknya bahkan saya sering menelpon narasumber dari tempat ini. Serta saya juga senang memandangi interaksi remaja ababil itu. Apa saja yang mereka bicarakan, apa yang mereka beli, dan bagaimana habit mereka. 


Anda bisa menemukan Sevel di mana saja? Paling banyak di Jakarta Pusat dan Selatan. Di Depok, Tangerang, dan Bekasi saya belum pernah melihatnya. Menurut isu yang berada di kalangan media, bahkan ijin penerbitan SK Minimarket masih terdapat pertentangan di kalangan dewan. 


So, tetap saja Sevel menjadi favorit anak muda Jakarta dan saran saya rasakan kopi ala Sevel. Lumayanlah untuk bengong mandang hujan. 


Pasar Minggu, 15 Januari 2012, pukul 16.21 WIB

5 komentar:

  1. knjungan ke blog sahabat,..

    knjugi blog sya ya,.. riopratomo.com

    mnt follow nya.. ^_^

    BalasHapus
  2. Siip sob. Kunjung balik yo. ,

    BalasHapus
  3. Kalau tempat nongkrong favorit saya di sekitar pelataran Museum Fatahillah Kota Tua :D

    BalasHapus
  4. yosza: wah Kotu jg asik tuh, tapi kalo kebetulan saya sdg digeser liputan ke daerah Pluit atau Tanjung Priok, pasti mampir ke Kotu..

    BalasHapus